29 Sep 2013

Hang Out at the Library? Why Not?


Dream Library

Nama: Astrid Nurhasanah
NIM: 13010113130087
Universitas Diponegoro
Sastra Indonesia, Kelas C

Karya tulis sederhana ini diperuntukan dalam pemenuhan tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi’.
Ide ini tengah muncul ketika saya mengunjungi salah satu tempat favorite saya, yakni perpustakaan. Ketika saya memasuki perpustakaan pusat UNDIP, saya merasakan sedikit ketidak kurang nyamanan antara lain ketika mencari buku yang diinginkan, mendapati buku yang ternyata sudah dimakan usia, ketiadaan buku karna minimnya koleksi ketika dipinjam mahasiswa lain. Selain problematika mengenai buku, ada juga persoalan tata tertib perpustakaan yang (mungkin) membuat perpustakaan menjadi tempat yang membosankan, salah satunya dilarang membawa makanan dan minuman.

Dengan ide ini, saya mencoba meminimalisir ketidak nyamanan dan kejenuhan didalam perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi informasi, sehingga perpustakaan dapat dijadikan pilihan anak muda untuk menghabiskan waktu.

Masalah pertama; kesulitan mencari buku yang diinginkan.
Hal ini sedikit terpecahkan dengan seperangkat komputer pencarian data koleksi buku, namun komputer yang ada kadang ‘lola’ alias loading lama. Alangkah baiknya, komputer tersebut di upgrade dengan komputer yang lebih canggih.

Masalah kedua; buku yang dimakan usia dan minimnya koleksi.
Hal ini dapat terpecahkan dengan peralihan bentuk buku. Jaman sekarang sudah berkembang penggunaan e-book untuk individual. Selanjutnya penggunaan e-book juga dapat direalisasikan di perpustakaan. Jadi buku-buku terbitan lama tetap dapat dibaca dengan cara mengcopy e-book dari komputer pencari data/mendownload via e-library. Masalah minimnya koleksi buku pun terpecahkan karna setiap buku yang terbit,nantinya akan terbit pula versi e-booknya. Jadi, pengunjung perpustakaan tidaklagi perlu menunggu kembalinya buku,karna dapat mendownload versi e-booknya.

Selain itu mahasiswa juga dapat membaca ditempat dengan memanfaatkan hologram. Hologram 3D yang tengah dikembangkan dapat berbentuk buku. Selain dapat dibaca, buku hologram tersebut dapat menerjemahkan bahasa dalam buku tersebut menjadi bahasa dunia yang diinginkan. Jadi, jika ada seseorang yang mengambil referensi e-book terbitan luar negeri, dengan sepersekian detik bahasa di e-book itu akan dialih bahasakan menjadi bahasa Indonesia. Fasilitas lain mengenai e-book ini adalah mengeluarkan output yang tidak hanya berupa tulisan, namun juga dapat berupa suara. Jadi jika lelah membaca, kita dapat mendengarkan isi buku tersebut. Dengan di uraian di atas memungkinkan kita  dapat membawa makanan/minuman ke dalam perpustakaan.

Tak lupa juga disediakan area khusus full music. Musik yang dimainkan tentunya jenis musik yang berfungsi menenangkan seperti  classic, jazz dll. Fungsi musik tentunya sangat bermanfaat bagi kefokusan dan mentalitas seseorang.

Dalam hal peminjaman e-book, dapat ditentukan setting masa berlakunya e-book. Tentunya hal ini karna e-book juga memiliki hak milik penulis. Jadi e-book yang di copy, disertai setting masa berlaku dan anti copy diluar area komputer perpustakaan. Jika masa berlaku peminjaman e-book itu habis, maka dengan sendirinya e-book itu terhapus dengan sendirinya/tidak dapat diakses kembali.
Dengan pemanfaat komputer pencarian data yang canggih, hologram, e-book, dan area full music serta wifi yang super cepat dapat menjadikan perpustakaan sebagai kandidat tempat hang-out berbagai kalangan untukmenghabiskan waktu secara bermanfaat.


Sekian deskripsi mengenai ide tentang ’Perpustakaan Impian’ yang semoga dapat segera terwujud di masa yang akan datang. 

27 Sep 2013

"Sometimes we need for another chance, because time wasn’t ready for the first time"