Jarak Bukan Penghalang
“Jarak seharusnya
bukan jadi penghalang, kan? Terkadang yang menjadi penghalang itu diri kita sendiri
yang ngga mau berusaha.”
Tiba-tiba ucapan dia saat mengantarkanku pergi terputar
dibenakku. Saat itu air mataku yang mengalir deras, namun kini hujan yang kian
deras. Huh, bukan penghalang apanya. Untuk berkomunikasi disaat cuaca tak
bersahabat seperti ini saja sudah menguras kesabaran.
Kembali kucoba mengoneksikan internet, nihil. Sepertinya
sinyal tengah terombang-ambing ditiup riuhnya angin berpadu hujan. Aku
merengut, memikirkan cara lain agar bisa menghubunginya.
“Jarak seharusnya
bukan jadi penghalang, kan? Terkadang yang menjadi penghalang itu diri kita
sendiri yang ngga mau berusaha.”
Usaha?
Langsung kusambar payung dan jaket tebalku. Memberanikan
diri menerjang butiran air yang menghantam bumi. Ku percepat langkah menuju
counter pulsa terdekat.
“Mas, provider yang koneksinya cepat dan tahan cuaca itu apa
ya?” Tanyaku kepada penjaga counter.
“Memang biasanya dipakai untuk apa, Mbak?”
“Skype, browsing..”
“Coba Telkom Speedy aja Mbak, banyak testimoni pelanggan
saya yang bilang speedy koneksinya memuaskan. Tapi untuk harga...”
“Ngga masalah pak, kalau harganya sebanding dengan kualitas
ngga masalah. Dari pada promo ini itu tapi omong doang.”
“Haha iya Mbak. Tapi harga speedy juga terjangkau kok.”
Setelah selesai membeli yang kubutuhkan, aku kembali ke
rumah. Memasang peralatan, lalu kembali mengoneksikan internet. Tak butuh waktu
lama, halaman web yang kuhendaki terpampang di layar.
Aku menatap wajahnya yang kini memenuhi layar. Seperti tengah
menahan kesal.
“Maaf, koneksi internetku..”
“Iya, aku tahu.”
“Hasyiiim !” Aku bersin diluar kendali.
“Kamu sakit? Hujan-hujanan ya?”
“Mungkin.”
“Kan udah kubilang jangan.”
“Tapi katamu kan harus
usaha.”Batinku, tak urung kuucapkan.
Aku hanya tersenyum dengan hidung yang memerah, “Selamat
hari kasih sayang.”
“Selamat hari kasih sayang juga. Terima kasih ya sudah mau
berusaha.” Balasnya dengan jari-jarinya yang mengusap layar, berusaha meraihku,
menyentuhku.
Kini bukan hanya hidungku yang memerah, tapi juga pipiku. Rupanya dia tahu, dia memang selalu tahu.