29 Agu 2014

Ibu dan Buku

"Kamu itu anak Ibu yang paling aneh. Selalu punya dunia sendiri. Dan duniamu itu berganti-ganti.
Dulu duniamu adalah tidurmu, kamu gemar sekali tidur. Seakan-akan mimpimu terus berlanjut dan tiada berujung. Pernah juga duniamu berputar pada penjelajahanmu. Kamu ikut pramuka dan kelompok pecinta alam yang menjadikan kulitmu gelap begitu. Sekarang, duniamu tak bergerak sejengkal pun dari tumpukan buku. Kamu bisa tahan duduk atau rebahan selama berjam-jam dengan segala posisi aneh sampai-sampai Ibu khawatir nantinya kamu akan mendapatkan penyakit karena sendi-sendi yang tak kamu gerakkan itu."
Pada awalnya aku hanya terdiam, lalu tertawa tanpa suara. Aku ingin sekali menjelaskan padanya, bahwa tumpukan buku yang baginya hanya menyesakkan rumah kecil kami itu sesuatu yang berharga. Aku mendapatkan dunia mimpi dan dunia menjelajahku dalam satu paket di dalamnya. Aku dapat bermimpi tanpa harus tidur dan dapat menjelajah dunia tanpa harus bergerak dari tempatku. Aku ingin sekali menjelaskannya.
.tapi tidak sekarang. Nanti. Saat bukuku akan memenuhi rumah kecil kami dan aku akan menemukan beragam dunia yang masih tersembunyi. Entah dunia pelintas waktu, dunia penuh cermin atau pun dunia yang lain.
Nanti ya Bu. Ibu akan bersabar untukku, kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar