"Kamu itu anak Ibu yang paling aneh. Selalu punya dunia sendiri. Dan duniamu itu berganti-ganti.
Dulu duniamu adalah tidurmu, kamu gemar sekali tidur. Seakan-akan
mimpimu terus berlanjut dan tiada berujung. Pernah juga duniamu berputar
pada penjelajahanmu. Kamu
ikut pramuka dan kelompok pecinta alam yang menjadikan kulitmu gelap
begitu. Sekarang, duniamu tak bergerak sejengkal pun dari tumpukan buku.
Kamu bisa tahan duduk atau rebahan selama berjam-jam dengan segala
posisi aneh sampai-sampai Ibu khawatir nantinya kamu akan mendapatkan
penyakit karena sendi-sendi yang tak kamu gerakkan itu."
Pada awalnya aku hanya terdiam, lalu tertawa tanpa suara. Aku ingin
sekali menjelaskan padanya, bahwa tumpukan buku yang baginya hanya
menyesakkan rumah kecil kami itu sesuatu yang berharga. Aku mendapatkan
dunia mimpi dan dunia menjelajahku dalam satu paket di dalamnya. Aku
dapat bermimpi tanpa harus tidur dan dapat menjelajah dunia tanpa harus
bergerak dari tempatku. Aku ingin sekali menjelaskannya..tapi
tidak sekarang. Nanti. Saat bukuku akan memenuhi rumah kecil kami dan
aku akan menemukan beragam dunia yang masih tersembunyi. Entah dunia
pelintas waktu, dunia penuh cermin atau pun dunia yang lain.
Nanti ya Bu. Ibu akan bersabar untukku, kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar